Jum'at, 26 April 2024  
Lingkungan / Harimau Bonita Mulai Disebut Misterius dan 'Jadi-jadian', Ini 4 Sebabnya...
Harimau Bonita Mulai Disebut Misterius dan 'Jadi-jadian', Ini 4 Sebabnya...

Lingkungan - - Rabu, 21/03/2018 - 20:51:48 WIB

PEKANBARU, situsriau. com - Harimau Bonita yang sedang dalam perburuan paska tewaskan 2 warga Inhil, masih berlanjut.

Sulitnya menangkap Bonita dikaitkan dengan aroma 'mistis' tentang kucing besar ini.

Harimau Bonita merupakan seekor harimau sumatera yang 3 bulan belakangan terus berkeliaran di Kampung Danau, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Petugas pun kini kelihatan mulai percaya Bonita bukan harimau asli. Bonita lebih mirip harimau 'jadi-jadian'.

Inilah beberapa tanda petugas mulai mempercayai itu : 

1. Mulai sebut misterius

Harimau Bonita yang menerkam dua warga di Kampung Danau, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, belum tertangkap sejak 3 Januari lalu. (handout)

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan tim kesulitan menangkap karena perilaku unik dan misterius dari harimau bonita. 

Perilaku misterius disimpulkan dari sejumlah kejadian mistis saat petugas hendak menembak bonita dengan peluru bius. 

Setidaknya ada 3 kejadian misterius terkait urusan tembak menembak bius ini. 

Pertama usai harimau bonita menerkam Yusri Effendi, warga setempat.

Ketika itu warga dan petugas sudah mendesak lalu menembak Bonita dengan senjata berpeluru bius.

Namun, lanjut Suharyono, keanehan terjadi ketika petugas menembakkan bius. Pelatuk senjata sudah ditekan, tetapi peluru justru tidak keluar.

"Kami enggak tahu jugalah kenapa peluru tidak bisa keluar saat akan menembak bius Bonita," ujar Suharyono.

Peristiwa kedua terjadi sebelum harimau Bonita menyerang Yusri. Suharyono menceritakan ketika itu timnya juga sempat berpapasan dengan harimau berusian 4 - 6 tahun itu.

Petugas yang memegang senjata sudah siap menembak. Namun saat si petugas mencoba melepaskan tembakan, amunisi hanya terlontar sekitar 4 meter dari petugas.

"Jadi, sudah dua kali kejadian mistis yang dirasakan tim di lapangan," kata Suharyono.

Pada hari lain, harimau Bonita kembali membuat heran. Setelah ditembak obat bius, Bonita kembali berdiri setelah tumbang lebih kurang tiga jam.

Tim menyimpulkan obat bius tidak bereaksi secara maksimal. Oleh karena itu, pihak BBKSDA Riau menambah kadar obat bius yang akan ditembakkan.

"Obat bius sudah kami kirim hari ini ke Estate Eboni Kecamatan Pelangiran," ujar Suharyono, Minggu (18/3/2018).

2. Bonita disebut mandi seperti manusia

Suharyono juga mengatakan harimau bonita punya perilaku unik berdasarkan cerita warga. 

Hal itu terlihat sebelu, Bonita menerkam Yusri.

Suharyono mengatakan warga kampung danau melihat harimau Bonita seperti sedang mandi sebelum menerkam Yusri.

"Kata warga, Bonita menarik ember yang berisi air lalu terlihat seperti mandi gitu," kata Suharyono, dikutip wartakota.

3. Senang dekat manusia

Suharyono juga menuturkan bahwa harimau Bonita memiliki perilaku yang tidak biasa, tidak seperti harimau-harimau pada umumnya.

Perilaku harimau yang alami, lanjut Suharyono, biasanya mencari mangsa hanya pada malam hari, tetapi tidak dengan Bonita.

 Sejak menerkam Yusri pada 10 Maret, harimau Bonita dinilai makin sering muncul di hadapan warga dan tim penyelamat.

Bonita sempat naik ke tangga rumah warga tempat korban dievakuasi.

Namun saat akan ditembak dengan bius, Bonita langsung kabur mencari tempat berlindung.

4. Bentuk fisik tak lazim

Suharyono juga ternyata mulai melihat adanya keunikan fisik pada harimau bonita. 

Menurut Suharyono, di kaki sebelah kanannya ada semacam pola lingkaran.

"Selama ini enggak ada (pola) lingkaran di kaki harimau," kata Suharyono.(sr5, wk)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved