PEKANBARU,situsriau com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru menggelar kegiatan penyuluhan bahaya LGBT, Ahad (3/12/2024).

Penyuluhan ini diikuti 75 peserta dari kalangan mubaligh dan mubalighah yang berdomisili di Kulim serta Pengurus Masjid/ Musholla di Kecamatan Kulim.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua MUI Kota Pekanbaru Profesor H.Akbarizan yang sekaligus sebagai  pembicara. Hadir juga Camat Kulim Raja Faisal  Febnaldi M.I.P serta mantan Direktur Rumah Sakit Lancang Kuning drg.Burhanuddin Agung yang juga sebagai pembicara.

Dalam sambutan sekaligus membuka penyuluhan,  Camat Kulim Raja Faisal m mengatakan  LGBT di Pekanbaru mesti dilawan karena Pekanbaru merupakan Bumi Melayu yang identik dengan Islam 

"Melayu itu identik dengan Islam, karena itu diharapkan  Peran MUI Kota Pekanbaru dapat menjadi garda terdepan untuk menangkal bahaya LGBT ini," katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Prof Akbarizan menyampaikan agar setiap  ummat muslim di Pekanbaru mampu menjaga anak keturunannya dari bahaya LGBT ini 

"Jauhkanlah keluarga dan warga sekitar kita dari bahaya LGBT ini," terangnya.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Reiski Fadilah S.H.I  menyampaikan ucapan terima kasih kepada oeserta khususnya Pengurus Masjid Paripurna Kelurahan Mentangor Al Husni yang memberikan fasilitasi tempat sehingga terselenggara penyuluhan tersebut dengan  baik dan lancar. Nara sumber kegiatan 

Untuk diketahui, narasumber  penyuluhan ini selain diisi oleh Prof Akbarizan dan dr.Burhanuddin Agung,  juga tampil Dr. Miftahurrahman MA selaku Ketua MUI Kecamatan Kulim.

Kegiatan yang berlangsung hingga siang ini, dilanjutkan dengan zuhur berjamaah serta makan siang bersama. 

Acara tersebut ditutup oleh Lurah Mentangor Bismihayati SH. 

Dalam sambutannya, Lurah menyampaikan agar apa yang didapat dalam kegiatan tersebut dapat disampaikan ke masyarakat sehingga Kota Pekanbaru terjauh dari LGBT. ***