Jum'at, 26 April 2024  
Kesehatan / Hanya 1-3 Hari, Obat Covid-19 Buatan Unair Diklaim Bunuh Virus hingga 90 Persen
Hanya 1-3 Hari, Obat Covid-19 Buatan Unair Diklaim Bunuh Virus hingga 90 Persen

Kesehatan - - Selasa, 18/08/2020 - 05:53:06 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair) Purwati mengklaim obat baru Covid-19 buatan Indonesia memiliki efektivitas tingkat kesembuhan yang tinggi bagi pasien Covid-19. 

Obat tersebut diyakini mampu membunuh virus mencapai 90 persen setelah diberikan kurun waktu 1-3 hari.

Obat Covid-19 yang belum diberi nama tersebut merupakan hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri.

"Efikasi obat tadi sudah kami paparkan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen," katanya dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di Mabes AD, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.

Dia menyebut efektivitas obat ini diuji berdasarkan hasil pemeriksaan PCR. Bahkan dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bisa mencapai 98,9 persen yang artinya hampir seluruh virus bisa mati dalam waktu singkat.

Mengutip Liputan6.com, Purwati memastikan obat tersebut telah melalui uji klinis. Untuk uji klinis tahap 4 dilakukan setelah obat dipasarkan secara masal.

"Jadi uji klinis itu 1, 2, 3 dan 4. Dan 4 itu pos marketing evaluation obat-obat yang sudah dapat ijin edar maka setelah itu dilakukan kajian. Jadi untuk memperoleh izin edar itu jenisnya sampai 3," ujar dia.

Efek Samping Obat

Selain itu, dia menyebut obat Covid-19 ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Kendati tak berbahaya, dia mengaku obat ini memiliki efek samping seperti obat lainnya.

"Setiap sesuatu obat pasti ada efek sampingnya. Setidaknya uji toksisitas dari kombinasi obat yang kita lakukan, maka di situ efek samping ditemukan tidak terlalu toksit," ujarnya.

Meski demikian, dia mengungkapkan, dosis obat ini lebih rendah dibanding tiga obat tunggal yang dikombinasikan oleh Unair. Kemudian hasil rekam jantung, liver, dan ginjal pasien selama tujuh hari terbilang aman.

"Alhamdulilah terjadi perbaikan daripada fungsi liver. Jadi relatif aman untuk digunakan," pungkas Purwati.(sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved