PEKANBARU, situsriau.com - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah menjerat 26 orang tersangka dugaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Para tersangka adalah perorangan.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan, 26 tersangka itu berasal dari 21 kasus yang ditangani Polda Riau dan jajaran selama tahun 2018. Perkara ini ditangani hampir seluruh Polres di Riau.
"Sampai saat ini, sudah 26 tersangka (Karhutla). Belum ada korporasi," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Rabu (12/9).
Polres paling banyak menangani perkara karhutla adalah Polres Rohil dan Dumai, yakni masing-masing 6 kasus. Disusul Polres Pelalawan, Bengkalis dan Rohul, masing-masing 2 kasus.
Selanjutnya, Polres Inhil, Siak, Kampar masing-masing 1 kasus. "Sementara, Polres Inhu, Meranti, Kuansing, Pekanbaru dan Ditresmrimsus Polda nihil penanganan kasus karhutla," kata Sunarto.
Dari 26 tersangka yang ditetapkan, 12 di antaranya sudah diserahkan ke kejaksaan atau tahap II. Yakni di Dumai dan Rohil masing-masing tiga orang, Bengkalis dua orang, Inhil, Pelalawan, Rohul dan Kampar, masing-masing satu orang tersangka yang sudah tahap II.
Kasus ini kata Sunarto, ada yang dalam proses penyidikan, dan ada pula tersangka dan barang buktinya (tahap II) ke kejaksaan. Untuk penyidikan, ada 11 kasus. Yakni, lima kasus di Rohil, tiga di Dumai, dan masing-masing satu kasus di Siak, Pelalawan, dan Rohul.
Kemudian lanjut Sunarto, yang sudah proses tahap II ada 10 kasus. Yakni tiga kasus di Dumai, dua di Bengkalis, dan satu kasus masing-masing di Inhil, Pelalawan, Rohul, Kampar, dan Rohil. "Total luas lahan terbakar yang diproses hukum ini, ada 120 hektare," ujar Sunarto.
Dia mengimbau, baik itu masyarakat maupun koorporasi, untuk tidak membakar lahan. Pihaknya tidak akan segan-segan menindak para pelaku pembakar lahan. "Kita tindak tegas, sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sejak Januari hingga akhir Agustus 2018, sudah ada 4.823,46 hektare lahan yang terbakar. Paling luas terbakar masih berada di Rokan Hilir. Di Rokan Hilir sudah ada 1.905,35 hektare lahan yang terbakar.
Menyusul setelah itu Kepulauan Meranti dengan luasan terkabar 943,31 hektare. Di posisi ketiga, ada Bengkalis dengan luas lahan terbakar 561,95 hektare. Selanjutnya Dumai 512,25 hektare, Inhu 291 hektare, Siak 155,75 hektare, Pelalawan 134 hektare, Kampar 129,25 hektare, Rohul 95,5 hektare, Pekanbaru 52,6 hektare, dan Inhil 45,5 hektare. Sedangkan Kuansing nihil.
"Kita terus melakukan antisipasi dan upaya pemadaman jika kebakaran lahan di Riau. Untuk pemadaman, ada satgas udara dan satgas darat yang siap turun tangan," kata Edwar Sanger.
Edwar mengakui, potensi terjadinya karhutla di Riau, masih tinggi. Terutama di wilayah pesisir Riau, yang pada umumnya kawasan gambut. Ditambah lagi, saat ini curah hujan masih rendah. Riau juga masih berada di musim kemarau. (hr/int)
Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365 atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap. |
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com ----- |