Minggu, 28 April 2024  
Hukrim / 5 Terduga Teroris Ditangkap di Pekanbaru, Polisi Belum Pastikan Jaringan JAD
5 Terduga Teroris Ditangkap di Pekanbaru, Polisi Belum Pastikan Jaringan JAD

Hukrim - - Senin, 30/07/2018 - 13:25:12 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Kepolisian RI mengamankan lima orang terduga teroris di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Meski begitu, polisi belum bisa memastikan kalau kelima terduga ini adalah jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

"Nanti kita minta info dari Densus 88," ujar Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Komisaris Besar Sunarto, Minggu (29/7/18).

Lima terduga tersebut ditangkap di Pekanbaru pada Jumat (27/7/18) sekitar pukul 07.00 WIB sampai 12.00 WIB. Densus dibantu Polda Riau juga melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut.

Kelima terduga teroris itu adalah RH alias Abdullah alias Yusuf. Dia ditangkap di Jalan Kesehatan (dekat MTDA Al-Huda) RT 05/RW 07, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya. Kemudian MPA alias Boy ditangkap di Jalan Gajus, Kecamatan Sukajadi.

Selanjutnya, Na, ditangkap di tempat penjualan sapi dan kambing di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Sail, Kecamatan Limapuluh. Lalu AHD alias D, ditangkap di parkiran PT PLN Rayon Simpang Tiga, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai.

Terakhir diamankan, Ra. Dia diamankan di Jalan Daru-Daru III RT 04/RW 10, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya.
Terkait peran masing-masing terduga teroris itu, Sunarto juga enggan memberikan komentar secara detail. Ia kembali meminta agar hal itu ditanyakan kepada Densus langsung. "Lebih lanjut, lebih detail, nanti bisa ditanyakan ke pihak Densus. Kita dari Polda Riau, sifatnya hanya back up saja," sebutnya.

Penangkapan lima terduga teroris tersebut diduga terkait penyerangan Markas Komando Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Informasi yang dihimpun, dalam kelompok itu Yusuf bertugas mengatur strategi dalam perencanaan keberangkatan ke Mako Brimbob. Yusuf, MPA, dan Ra ikut berangkat ke Mako Brimob.

Terduga Na bertugas mengajak, membujuk dan memerintahkan para ikhwan JAD Pekanbaru untuk berjihad/menyerang pasca kerusuhan Mako Brimob. Namun demikian, dia tidak ikut dalam keberangkatan menuju Jakarta.

Sementara terduga AHD diduga mendanai keberangkatan ikhwan pergi ke Jakarta pasca penyerangan Mako Brimob sebesar Rp7 juta. Dia merupakan staf di PLN Pekanbaru.

Kelima terduga teroris itu merupakan kelompok Ar alias Abdurrahman dan HS alias Abu Rafiq yang tertangkap di Sumatera Selatan. Mereka punya misi yang sama yakni  berencana menyerang Mako Brimob di Kelapa Dua, pasca kerusuhan beberapa waktu lalu dan diduga tergabung dalam JAD.

Beberapa waktu terakhir, banyak ditangkap terduga teroris di Riau. Tak hanya itu, ada juga terduga teroris dari Riau yang ditangkap di Sumatera Selatan.

Sunarto pun tak mengelak bahwa Riau adalah daerah rawan menjadi tempat terduga teroris. "Bicara rawan, dalam beberapa waktu ini, sudah beberapa orang yang diamankan dari Riau," katanya.

Termasuk juga penangkapan tiga orang terduga teroris di lingkungan kampus Universitas Riau beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk waspada. "Makanya, perlu kita waspada," sebutnya.

Sementara itu, Management PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau melalui rilisnya secara resmi mengakui bahwa terduga teroris D merupakan pegawai pada perusahaan mereka.

"Terkait adanya pemberitaan tentang penangkapan teroris saudara D, benar merupakan salah seorang karyawan PLN," kata Manager Sumber Daya Mabusia dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Habibollah seperti dilansir Antara.

Habibollah menjelaskan bahwa benar adanya pegawai PLN yang ditangkap oleh Densus pada Jumat kemarin karena diduga terlibat teroris. Namun, menurutnya, oknum tersebut hanya bekerja sebagai staf di PLN bukan pejabat atau petinggi. "D merupakan seorang pegawai di salah satu Rayon Kota Pekanbaru dengan posisi selaku staf (bukan petinggi)," tegasnya.

Johnson Tobing, Ketua RT 01/RW 03 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, tempat tinggal D alias Opung dikenal sebagai sosok yang religius serta memiliki pergaulan yang baik dengan masyarakat.

"Sejujurnya kami tidak begitu percaya bahwa beliau terlibat dalam kelompok begitu (teroris). Selama ini dia sangat baik dan jiwa sosialnya tinggi," tutur Johnson.

Tobing mengatakan bahwa D merupakan salah satu sosok yang dituakan dan disegani di perumahan tersebut. Selain karena dia merupakan warga pertama yang menghuni perumahan itu sejak 2006, D juga memiliki ilmu agama yang baik. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved