Jum'at, 26 April 2024  
Hukrim / Karena Nenas, Saudara Kembar di Siak Bunuh Kakak Sendiri
Karena Nenas, Saudara Kembar di Siak Bunuh Kakak Sendiri

Hukrim - - Senin, 19/06/2017 - 06:24:15 WIB

SIAK, situsriau. com - Ada kalanya saudara sendiri bisa berbuat jauh dari yang bisa dibayangkan hanya gara-gara hal sepele.

Seperti yang dilakukan Rahmana Sinaga (19), dia tega menikam perut kembarannya, Ramadhan Sinaga setelah berduel satu lawan satu. Akibatnya, sang kakak tewas bersimbah darah. Keduanya berkelahi hanya gara-gara sepotong buah nanas. Orang tua mereka terpaksa merelakan kepergian anaknya.

Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan mengatakan, kedua saudara kembar itu tinggal bersama orang tua di Pondok 2 Devisi IV Kampung Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Pelaku yang merupakan adik korban sudah kita tangkap saat kabur di lokasi pabrik kelapa sawit milik PT SSA kilometer 16 Libo Jaya tak jauh dari rumahnya," kata Restika kepada merdeka.com Minggu (18/6/17).

Restika menjelaskan, perkelahian keduanya terjadi pada Jumat (16/6/17) sekitar pukul 20.00 Wib. Saudara kembar itu cekcok mulut kemudian berlanjut adu fisik. Perkelahian tersebut terjadi di teras depan rumah. Perkelahian itu sempat dilerai oleh ibu dan tetangga mereka.

"Perkelahian tersebut terjadi karena korban tidak terima tersangka memakan satu potong nenas miliknya," kata Restika.

Setelah dilerai, sang adik pergi meninggalkan rumah dan kembali ke rumah pukul 00.00 Wib. Saat kembali ke rumah, pintu rumah dibuka oleh ayahnya. Tanpa rasa curiga, sang ayah kembali ke kamar dan tidur.

Melihat abang kembarnya sudah tertidur pulas di ruang tamu, muncul niat tersangka untuk membunuhnya. Lalu tersangka pergi mengambil 1 buah pisau warna silver dengan panjang 30 cm dan gagang dari besi warna silver.

"Pisau itu sengaja disembunyikan tersangka di tumpukan karung goni belakang rumah. Pisau tersebut dibeli 1 minggu lalu dari penjual barang harian keliling, untuk melawan korban apabila terjadi perkelahian lagi. Karena mereka ini sering berkelahi," ucap Restika.

Setelah mengambil pisau, sang adik kembali ke ruang tamu lalu menusukkan ujung pisau tersebut ke perut kakaknya hingga tubuh korban tersentak. Sang adik langsung melarikan diri ke arah belakang rumah dan menyembunyikan pisau tersebut ke tumpukan sampah pelepah sawit.

Sang adik melarikan diri dengan berjalan kaki menelusuri jalan aspal lintas Libo - Waduk hingga sejauh kira-kira 15 kilometer. Kemudian dia masuk ke dalam hutan hingga tersesat di seputaran pabrik kelapa sawit PT SSA Kandis.

Orangtua mereka menjerit histeris melihat sang kakak bersimbah darah dan tak bernyawa. Mereka pun melaporkan kejadian itu ke pihak polisi dan meminta agar anaknya diproses hukum.

Polsek Kandis melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memberitahukan kepada warga sekitar tentang ciri-ciri wajah dan tubuhnya. "Hari itu juga pada pukul 15.00 Wib, tersangka diamankan oleh satpam PT SSA, karena curiga melihat tersangka keluar dari dalam hutan dengan kondisi pucat dan kelelahan," kata Restika.

Satpam tersebut memberitahukan ke Bhabinkamtibmas Libo Jaya dan bersama sama dengan petugas Polsek Kandis merapat ke Pos Satpam. Setelah dipastikan pria yang diamankan satpam tersebut ternyata benar pelaku pembunuhan terhadap saudara kembarnya.

"Polisi sudah mengamankan tersangka ke Polsek Kandis. Saat ini kasus tersebut masih didalami, dan tersangka patut diduga telah melakukan pembunuhan berencana terhadap abangnya," ucap perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini.(sr5, md)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved