PEKANBARU, situsriau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada periode Januari-November 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,55 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau. 

Kepala BPS Riau Misfaruddin menjelaskan dari sepuluh negara tujuan utama lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.

"Tiongkok menjadi negara yang memberikan kontribusi terbesar," ujar Misfaruddin, Jumat (8/1/2021).

Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 2,08 miliar (17,50 persen), selanjutnya India US$ 1,60 miliar (13,51 persen), Pakistan US$ 680,82 juta (5,74 persen), Belanda US$ 631,97 juta (5,33 persen), dan Malaysia US$ 578,62 juta (4,88 persen).

"Adapun kontribusi kelimanya mencapai 46,96 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 17,59 persen," katanya di cakaplah.

Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan November 2020 dibanding bulan Oktober 2020, sebanyak 6 negara mengalami kenaikan dan 4 negara mengalami penurunan. 

"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Malaysia sebesar US$ 43,87 juta, Pakistan US$ 41,67 juta, dan Belanda US$ 32,40 juta. Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi ke negara Spanyol US$ 33,72 juta, Italia US$ 12,12 juta, dan Vietnam US$ 7,88 juta," ungkapnya.

Masih kata Misfaruddin, ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 14,09 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 13,45 persen, dan ekspor pertanian sebesar 79,14 persen, dibanding periode yang sama tahun 2019.

"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-November 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 96,40 persen, sedangkan ekspor migas 3,60 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 94,92 persen," tutupnya.(sr5, ck)