Senin, 29 April 2024  
Otonomi / Ketua MUI Pekanbaru Ajak Mubaligh Selektif Sebelum Sebarkan Informasi Hoax
Komisi Infokom Taja Seminar Literasi Digital
Ketua MUI Pekanbaru Ajak Mubaligh Selektif Sebelum Sebarkan Informasi Hoax

Otonomi - - Jumat, 08/12/2023 - 08:59:37 WIB

PEKANBARU, situsriau.com-  Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru Profesor Akbarizan mengajak para mubaligh dan mubalighah selektif terhadap informasi yang diterima dari media sosial (medsos) ataupun media massa dengan memastikan kebenarannya sebelum disebarkan ke ummat.

Hal tersebut disampaikannya dalam seminar literasi digital dengan tema menangkal berita hoax di media massa bagi mubaligh, Kamis (7/12/2023) di aula lantai 2 kantor bersama kompleks Masjid Ar Rahman Jalan Sudirman Pekanbaru.

"Pastikan dulu berita itu benar atau hoax baru kita share atau disampaikan ke jamaah saat kita ceramah.  Bagaimana cara menentukan itu benar atau hoax, nanti disimak pemaparan dua nara sumber yang lama berkecimpung di media massa ataupun media sosial," ungkap Akbarizan.

Kegiatan yang ditaja Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Kota Pekanbaru ini diikuti 50 peserta yang berasal dari Lembaga Dakwah MDI, IKMI, Idtihadul Mubalighin, penyuluh agama dan Pengurus MUI Kecamatan se-Pekanbaru.

Ketua Komisi Zulheri MPd mengatakan panitia seminar menghadirkan dua narasumber yakni Mantan Wartawan dan penggiat media sosial Mawardi Zakaria serta Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru Firmansyah Eka Putra, yang saat ini staf ahli Pemko Pekanbaru.

Dalam pemaparannya, Mawardi mengatakan dari 275 juta penduduk Indonesia, 215 juta merupakan pengguna internet dan 167 juta pengguna media sosial.

"Dari jumlah pengguna media sosial tersebut, hanya 10 persen yang memproduksi informasi dan 90 persen cenderung hanya sebagai penyebar informasi," kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemko Pekanbaru ini.

Sementara itu, Firmansyah yang merupakan Mantan Kadis Kominfotik Kota Pekanbaru ini mengatakan fakta tentang penyebaran berita hoax saat ini melebihi 50 persen dari informasi yang beredar di tengah masyarakat.

 "Fakta hari ini, 53 persen masyarakat yang menggunakan media sosial mendapatkan berita hoax. Sayangnya, berdasarkan data 51,03 persen tak melakukan apapun ketika dia tau apa yang dibacanya adalah hoax," ungkap Eka, demikian sapaannya. ***




Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved