Jum'at, 29 Maret 2024  
Iptek / Keren! Remaja 16 Tahun Ciptakan Alat Bantu Dengar Murah
Keren! Remaja 16 Tahun Ciptakan Alat Bantu Dengar Murah

Iptek - - Rabu, 21/09/2016 - 11:20:40 WIB

JAKARTA, situsriau. com - Bertekad kuat karena melihat kakeknya yang kesulitan mendengar, Mukund Venkatakrishnan,  remaja 16 tahun berhasil menciptakan sebuah alat bantu dengar murah bagi orang-orang yang membutuhkan. 

Ide itu muncul ketika dia mengunjungi sang kakek di India dua tahun silam.

Kala itu, Venkatakrishnan menyaksikan kakeknya mengalami gangguan pendengaran. Sayangnya, alat bantu dengar yang seharusnya digunakan harganya cukup mahal, belum lagi cara kerjanya rumit. Kondisi tersebut membuatnya putar otak untuk menemukan alternatif lain.

"Kami menghabiskan USD400 atau USD500 untuk membuat janji pada dokter kemudian butuh USD1.900 untuk alat bantu dengar itu sendiri," ujar Venkatakrishnan dinukil dari CNN Money.

Cowok keturunan India itu menyebut, pendapatan rata-rata orang India adalah USD616 per tahun. Sehingga mustahil mereka mampu membeli alat bantu dengar. Padahal, pendengaran merupakan hal penting bagi setiap individu.

Oleh sebab itu Venkatakrishnan menciptakan alat bantu pendengaran unik dengan program yang sederhana dan hanya menghabiskan USD50 untuk pembuatannya.

"Perangkat ini sekarang berukuran dua inchi dan tampak seperti sebuah prosesor komputer. Rencananya, aku akan mengecilkan ukuran alat menjadi satu inchi, dan memiliki sistem operasi. Ukuran diperkecil supaya bisa masuk dalam kantong," sebutnya.

Lebih dari itu, Venkatakrishnan juga tengah mengembangkan alatnya dengan program audio. Dia juga berkonsultasi dengan para insinyur dan audiolog. Tak hanya itu, Venkatakrishnan juga bekerjasama dengan dokter untuk menguji alatnya dengan pasien yang butuh alat bantu dengar.

Pelajar yang pindah ke Louisville, Kentucky sejak usia tiga tahun itu mengungkapkan sang kakek yang berusia 81 tahun sangat antusias terhadap alat ciptaannya. Dia pun berencana membawa alat tersebut saat berkunjung ke India di musim panas nanti.

Atas karya ciptaannya, Venkatakrishnan sendiri tidak ingin mengambil banyak keuntungan. Dia berharap suatu organisasi yang sudah memiliki koneksi di negara-negara berkembang mau untuk memproduksi massal, dan mendistribusikan perangkat tersebut.

"Perangkat ini bisa memiliki daya tarik yang luas. Ada sekira 360 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan pendengaran. Dan di AS, hanya sekitar dua sampai tiga persen menggunakan alat bantu dengar," imbuh remaja yang ingin kuliah di Stanford University itu. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved