PEKANBARU, situsriau.com - Tahun anggaran 2018 ini, Pemerintah Daerah Riau minim mengalokasikan anggaran untuk perawatan jalan. Padahal banyak jalan di Riau khususnya jalan provinsi kondisinya memprihatinkan.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid, Selasa (20/3/18). Dikatakan, ternyata anggaran perbaikan jalan untuk tahun ini minim karena telah tersedot untuk biaya pembangunan dua flyover dan Gedung Kejaksaan tinggi (Kejati) dan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau. Sehingga tahun ini perbaikan jalan-jalan di Provinsi Riau tidak terealisasi secara optimal.

"Sangat minim, karena sudah tersedot dengan pembangunan kantor kejaksaan, kepolisian, flyover, itukan hampir Rp1 triliun. Jadi jangan berharap jalan tahun ini bisa bagus, karena tidak ada anggarannya, saya jamin jalan tahun ini pasti rusak-rusak semua," paparnya.

Abdul Wahid kemudian menjelaskan, untuk peningkatan jalan sepanjang 1 kilometer menghabiskan dana setidaknya Rp4 miliar. Padahal dana di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hanya tersedia Rp1 triliun lebih dan hampir sepenuhnya digunakan untuk pembangunan lain.

"Sedikit sekali dana yang ada, untuk pembangunan jalan tersedia paling Rp400 miliar, itupun ada jembatan-jembatan lain yang dibangun. Yang untuk pemeliharaan paling hanya Rp30 miliar. Padahal panjang jalan diseluruh Riau mencapai 3100 kilometer," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan tahun - tahun sebelumnya, anggaran pemeliharaan jalan bisa mencapai Rp250 miliar, dan peningkatan jalan Rp300 miliar. Berkurang hingga 90 persen untuk tahun ini.

Berkaitan dengan hal itu, Abdul Wahid juga menyatakan hal itu memang benar terjadi, sehingga untuk dibagi ke daerah komposisinya memang hanya mencapai Rp4 miliar untuk peningkatan jalan. "Memang seperti itu, komposisinya memang peningkatan jalan di Inhil itu hanya Rp4 miliar," tutur wakil rakyat dari Dapil Inhil ini. (sr5, in)