PEKANBARU,situsriau.com-Komisi D DPRD Riau mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau untuk membangun insulator atau instalasi pengolahan limbah dengan sistem termal, yakni dengan sistim penghangatan permukaan bumi dari radiasi matahari.

Ketua Komisi D DPRD Riau, Hardiyanto mengatakan, anggaran pembangunannya memang tidak sedikit, namun instalasi pengolahan limbah tersebut bisa untuk mengolah limbah medis rumah sakit, dan sekaligus menjadi sumber potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kalau ini dikelola dengan baik, maka di satu sisi, instalasi ini tentu akan berguna untuk laboratorium lingkungan, dan satu sisi lagi akan bisa menambah PAD kita,” kata Hardiyanto, Kamis (15/6/17).

Selain anggaran yang cukup besar, kendala lainnya yang akan muncul menurut Hardiyanto adalah persoalan lahan untuk pembangunanya, karena untuk lokasinya tentu membutuhkan tempat yang cukup luas dan lokasi yang strategis untuk limbah.

“Memang selain anggarannya besar, juga akan muncul masalah lahan yang akan digunakan, tapi aset Pemprov cukup banyak, sehingga bisa dipilih nantinya mana lokasi yang tepat digunakan untuk itu. Nanti kita akan minta dinas LHK untuk  berkordinasi dengan BPKAD yang mengurus aset daerah,” imbuhnya.

Ditambahkannya, ada pun target untuk persiapan feseability studi atau studi kelayakan untuk pembangunan laboratorium lingkungan tersebut rencananya akan dimasukan di APBD Perubahan tahun 2017 ini.

“Karena waktu di APBD Perubahan ini singkat, kalau tidak memungkinkan maka akan langsung di APBD  murni 2018 nanti akan kita siapkan DED-nya. Sedangkan untuk pembangunan fisiknya akan dilaksanakan dinas PUPR, nanti kita akan coba untuk duduk bersama dengan sejumlah pihak terkait lainnya,” tuturnya. (sr5, tp)