PEKANBARU, situsriau.com - Menyusul perubahan harga BBM jenis Solar dan Premium, biasanya akan berpengaruh kepada kebiasaan konsumen membeli di SPBU.

Namun di Riau, seperti di Kota Pekanbaru masih tampak normal pada Kamis (29/9/16) malam. Tidak terlihat adanya antrean panjang hingga mengular di SPBU-SPBU  saat melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.  Ini diduga karena kenaikan harga solar sendiri baru akan terjadi pada Sabtu (1/10/16).

"Belum ada perubahan pembelian, masih normal saja," kata petugas di SPBU Jalan Ababil, Sukajadi, Kamis (29/9/16) malam.

Kondisi yang sama juga terpantau di SPBU di Kecamatan Siak dan Bungaraya, Kabupaten Siak. Rencana pemerintah menaikkan harga solar sebesar Rp600 per liternya dan menurunkan harga premium sebesar Rp300 perliternya sama sekali tidak berdampak. Aktivitas masyarakat yang akan mengisi BBM di SPBU masih berlangsung normal.

"Untuk premium dan solar  normal," kata petugas SPBU Siak, Rita, Kamis (29/9/16).

Fakta berbeda justru terpantau di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Lonjakan pembelian terhadap BBM jenis solar sudah terjadi sejak Rabu (28/9) lalu. Hal ini disebabkan akibat terjadinya kelangkaan solar di sejumlah SPBU dalam wilayah Inhu. Seperti pada Rabu (29/9), antrean panjang sejumlah mobil dengan BBM jenis solar masih saja terjadi di sejumlah SPBU.

Sementara, solar di SPBU yang ada masih saja kosong. Kondisi itu dikeluhkan oleh sejumlah sopir truk.  Karena tidak bisa melanjutkan perjalanan dan terpaksa menunggu hingga solar kembali tersedia.

 Sementara itu untuk antisipasi agar tidak terjadinya upaya penimbunan yang dilakukan oleh spekulan yang ingin meraup keuntungan untuk khususnya jenis solar, Pertamina sudah mewanti-wanti. Jika ketahuan ada SPBU yang menimbun, maka akan diberikan sanksi tegas.

"Sanksinya skorsing bisa sampai penutupan SPBU," tegas Sales Representatif BBM retail Pertamina, Rifki Karta Nasution, Kamis (29/9/16).

Namun dalam memberikan tindakan tegas ini, disebutkan Rifki pihaknya harus melihat detail kesalahan dari SPBU yang berbuat. Tapi ditegaskannya, setiap yang berbuat dipastikan ada tindakannya.(sr5, rp)