Kamis, 25 April 2024  
Politik / SBY Ngaku Punya Strong Evidence Soal Perusakan Atribut Demokrat, AHY Turun Khusus ke Riau
SBY Ngaku Punya Strong Evidence Soal Perusakan Atribut Demokrat, AHY Turun Khusus ke Riau

Politik - - Senin, 17/12/2018 - 10:22:26 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku memiliki bukti kuat ihwal perusakan atribut partai berlambang mercy itu di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. SBY pun meyakini dalang perusakan atribut partainya tersebut segera terungkap.

"Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat) yang insyaallah membuka jalan siapa-siapa di balik aksi perusakan itu," kata SBY di Pekanbaru, Minggu (16/12/18).

Pernyataan Presiden ke-6 RI itu untuk menanggapi petanyaan pers yang menyebutkan bahwa dirinya akan dilaporkan oleh salah satu politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau.

Dalam keterangannya kepada wartawan pada Sabtu (15/12/18) malam, Kapitra menyatakan akan melaporkan SBY ke Polda Riau karena dinilai telah menyudutkan PDIP dalam insiden perusakan atribut Demokrat di Pekanbaru.

SBY lantas menanggapi santai ancaman Kapitra tersebut. Ia pun mengaku telah mendengar rencana Kapitra untuk melaporkan dirinya ke Polda Riau. "Silakan (lapor ke polisi)," ujar SBY. "Saya tadi malam (Sabtu) juga dengar. Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin," lanjutnya.

Justru, kata SBY, ia berharap polisi dapat menangani secara serius dan tuntas insiden perusakan atribut partai yang ia nilai telah menginjak dan merobek harga dirinya tersebut.

SBY mengatakan, ia sepenuhnya percaya dengan polisi untuk menangani perkara itu secara cepat dan tuntas. "Kepolisian kita hebat. 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas. Kali ini saya menunggu apakah bisa dilakukan lagi," ujar SBY.

Banyak atribut Partai Demokrat yang terpasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru dirusak orang tak dikenal pada Sabtu dinihari kemarin. Keberadaan atribut-atribut itu menyambut kedatangan SBY, bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pekanbaru.

SBY sendiri langsung menyisir lokasi perusakan atribut partainya pada Sabtu pagi. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut.

Menurut SBY, perusakan atribut Demokrat tersebut sama saja dengan menginjak harga dirinya. "Dinihari saya menerima laporan bahwa baliho selamat datang dan bendera partai dirusak. Kemudian saya tidak langsung percaya. Saya melihat langsung ternyata benar baliho dirobek serta bendera partai dibuang ke selokan, saya sangat menyayangkan kejadian ini," kata SBY.

Ia menyayangkan kunjungan yang dilakukan saat tahun politik ke Riau diwarnai insiden tak menyenangkan. Ia mengharapkan agar apapun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan.

Akibat insiden tersebut, SBY memerintahkan sekretaris jenderal dan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduknya.

Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra sulung SBY, juga datang ke Pekanbaru.

"Secara khusus tujuan saya ke sini (Pekanbaru) bahwa saya ingin turut melakukan investigasi terhadap insiden perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat yang tentunya sudah menjadi berita nasional. Saya mengutuk setiap aksi yang dilakukan dengan tidak bertanggung jawab dan anarkis serta merusak demokrasi kita," kata AHY usai memberikan materi pada pembekalan calon anggota legislatif Demokrat di Hotel Labersa, Pekanbaru, kemarin.

Ia ingin berbicara dengan banyak kader mengenai hal tersebut. Termasuk juga membuat langkah-langkah serta membuat laporan ke pihak kepolisian, dan meminta agar permasalahan tersebut segera dituntaskan.

"Saya tidak ingin hal-hal seperti itu terjadi bagi siapapun, saya tegaskan bagi siapapun. Untuk itu, investigasi ini sangat penting, kita ingin tahu apa topik di balik itu. Partai Demokrat merupakan partai politik yang memiliki konstituen yang tidak sedikit di seluruh Indonesia, tentu saja rasanya tidak terima ketika bendera kita, gambar muka Ketum kita dirusak dan dirobek-robek. Saya yakin semua partai politik tidak ada yang terima jika diperlakukan seperti ini," katanya seperti dilansir cakaplah.

AHY menambahkan, jika hal itu dibiarkan akan menjadi suatu yang berbahaya. "Tentu yang dirugikan rakyat. Nanti rakyat bisa bentrok sendiri karena mereka jadi tidak suka. Saya bertemu dengan masyarakat, dan mereka menyampaikan empati mereka dan marah juga terhadap kelakuan seperti itu," tukasnya. (sr5, ck)


Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved