Kamis, 25 April 2024  
Politik / Polisi Pekanbaru Awasi Khusus Daerah Ini karena Rawan Konflik Pilkada 2017
Polisi Pekanbaru Awasi Khusus Daerah Ini karena Rawan Konflik Pilkada 2017

Politik - - Kamis, 29/09/2016 - 13:59:57 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Kepala Polresta Pekanbaru, Komisaris Besar Toni Hermawan mengatakan, pihaknya memantau dua wilayah rawan konflik saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017.

Daerah itu adalah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar. "Wilayah itu adalah Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan dan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya," ujar Toni, di Pekanbaru, Rabu (28/9/16).

Dijelaskannya, di Kelurahan Tuah Karya terdapat empat Rukun Tetangga (RT) dari dua Rukun Warga (RW) yang diawasi. Sementara di Kelurahan Simpang Tiga, ada tiga RW yakni RW 15, 16 dan 18.

Menurut Toni, mayoritas masyarakat yang berdomisili di dua wilayah itu memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pekanbaru. Namun, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 18 Tahun 2015 tentang Batas Daerah Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, wilayah tersebut masuk ke dalam administrasi Kampar.

Untuk itu, Polresta Pekanbaru bersama pemerintah daerah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi ke wilayah perbatasan dengan Kampar itu. Masyarakat setuju KPU Kampar membuka Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tersebut.
   
Polresta juga menyiapkan personel untuk mengamankan wilayah tersebut. "Kita siapkan 930 lebih personel untuk mengamankan tiap tahapan Pilkada," ucap Toni.

Sementara itu, Polres Kampar juga memetakan daerah rawan konflik di wilayah hukumnya. Lima desa di Kecamatan Tapung Hulu yakni Desa Tanah Datar, Intan Jaya, Muara Intan, Rimba Jaya dan Rimba Makmur yang terletak di perbatasan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Kampar jadi perhatian khusus.

Kepala Polres Kampar, Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Sumardi menyebutkan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Kampar sudah mengunjungi masyarakat di lima desa tersebut. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2016, lima desa itu masuk wilayah Kabupaten Kampar.

"Kita juga berdialog dengan masyarakat di sana (lima desa). Kita berharap rangkaian pesta rakyat nanti berjalan aman dan lancar. Untuk itu, kita juga membentuk satuan khusus untuk mengantisipasi konflik," papar Edy.

Ia menyatakan, Polres Kampar juga melakukan upaya preemtif dan berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja, KPU, Panitia Pengawas Pemilu dan kejaksaan. "Kita akan lakukan penegakan hukum terpadu," tambahnya.

Kampar dan Pekanbaru merupakan dua daerah yang akan turut menyelenggarakan Pilkada serentak pada Februari 2017 mendatang. Pada Pilkada Pekanbaru, ada lima pasangan bakal calon yang mendaftar ke KPU.

Lima pasangan itu adalah Firdaus-Ayat Cahyadi yang diusung  Partai Demokrat, PKS, dan Partai Gerindra; Ramli Walid-Irvan Herman yang diusung Partai Golkar, NasDem, Hanura, dan PKB; Dastrayani Bibra-Said Usman diusung PDI Perjuangan dan PPP; dan dua pasangan calon independen, yakni Syahril-Said Zohrin dan Herman Nazar-Devi Warman.

Sementara di Pilkada Kampar, ada enam pasangan bakal calon, yakni dari jalur perseorangan Rahmat Jevary Juniardo-Khairuddin Siregar; Jawahir-Bardansyah; dan Alfsyahri-Aswin Wibowo.

Tiga pasangan lainnya diusung partai politik, yakni Muhammad Amin-Muhammad Saleh diusung Partai Demokrat dan Hanura; Zulher-Dasril Affandi diusung PDI Perjuangan, PAN, PKPI; Aziz Zaenal-Catur Sugeng Susanto diusung Partai Golkar, PPP, NasDem, Gerindra, PKS dan PKB. (sr5, hr)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved