Rabu, 24 April 2024  
Ketua DPRD Rohul Minta Bupati Turun Tangan Soal Elpiji Langka

Advetorial Rokan Hulu - - Kamis, 20/09/2018 - 17:31:52 WIB

PASIR PANGARAIAN, situsriau.com - Gas elpiji atau Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram (kg) bersubsidi langka di wilayah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sekitar dua pekan terakhir. Ketua DPRD Rohul, Kelmi Amri SH pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul melalui Bupati H Sukiman untuk turun langsung dan segera mencari solusi persoalan tersebut.

Kelmi mengatakan, elpiji 3 kg sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi masyarakat. Karena itu, sudah seharusnya kelangkaan gas elpiji ini menjadi perhatian Pemkab Rohul.

"Persoalan ini harus jadi perhatian pemerintah. Bila perlu karena ini menyangkut kebutuhan pokok, Bupati harus turun tangan dan jangan tinggal diam," kata Kelmi kepada wartawan, Rabu (19/9/18).

Dikatakan Kelmi, dari informasi yang dibaca serta pengakuan pihak Disperindag Rohul, kelangkaan elpiji 3 kg lebih disebabkan karena adanya pengurangan kuota dari PT Pertamina. Sehingga, dengan adanya pengurangan kuota menurut Kelmi, sudah seharusnya pemerintah daerah berpikir bagaimana cara menambah kuota elpiji 3 kg untuk Kabupaten Rohul.

“Bila itu memang terjadi tentunya sangat kita sayangkan. Pemerintah harus berpikir cara menambah kuota untuk Rohul ini, karena kuota yang ditetapkan Pertamina saja selalu kurang, ini mengapa malah dikurangi dari yang sudah ditetapkan dan tentunya itu akan jauh lebih berkurang," tegas Kelmi.

Kelmi meminta Pemkab Rohul melakukan komunikasi dengan Pertamina terhadap kuota ini sehingga kebutuhan-kebutuhan di daerah terpenuhi.

Kelmi mengaku pernah mendengar ada gas elpiji 3 kg bersubsidi yang dijual oknum hingga mencapai Rp50 ribu per tabungnya. Harga tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Inikan sudah jadi persoalan dan kita sangat miris mendengarnya," jelas Kelmi lagi.

Kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg ini telah membuat masyarakat resah. Di Kecamatan Tandun, seorang warga mengamuk di sebuah pangkalan gas elpiji 3 kg pada Senin (17/9) sore. Warga bernama Despandri mengatakan, oknum pangkalan seenaknya menjual elpiji 3 kg ke oknum pengecer yang datang menggunakan sepeda motor dengan membawa keranjang.

"Saya marah karena masyarakat Tandun kini sulit mendapatkan elpiji 3 kg, kalaupun ada harganya sangat mahal. Saya kasihan ke mereka," sebut Despandri.

Karena itu, Despandri berharap Disperindag Rohul melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh agen dan pangkalan. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved