Kamis, 25 April 2024  
Pendidikan / Kurikulum Bakal Dirombak Lagi, Presiden Beri Kewenangan Penuh ke Mendikbud
Kurikulum Bakal Dirombak Lagi, Presiden Beri Kewenangan Penuh ke Mendikbud

Pendidikan - - Selasa, 26/11/2019 - 11:26:18 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengubah kurikulum dan tata cara belajar siswa. Jokowi ingin terjadi perubahan drastis dalam sistem pendidikan Indonesia.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengemukakan hal tersebut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/19). Menurutnya, sistem pendidikan Indonesia masih ketinggalan zaman dan tak beradaptasi dengan perubahan ke era digital.

"Sehingga proses belajar mengajar seharusnya ada di dalam ruangan kelas, bisa di luar kelas, bisa dengan pelatihan," kata Pramono.

Pramono menyebut Jokowi memberikan kewenangan penuh kepada Nadiem untuk melakukan perubahan dalam bidang pendidikan Indonesia. Perubahan terutama pada kurikulum dan tata belajar mengajar di sekolah.

"Sehingga memberikan kegembiraan pada siswa untuk belajar dan tidak dijejali dengan tugas-tugas yang terlalu berlebihan," tuturnya seperti dilansir cnnindonesia.com.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar reformasi besar-besaran dilakukan di lingkup Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag). "Saya juga minta agar kita semuanya mendukung reformasi besar-besaran di Kemendikbud dan juga di Kemenag," kata Jokowi dalam rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.

Saat itu, Jokowi secara khusus menyampaikan optimisme dan keyakinannya kepada Mendikbud Nadiem dan Menag Fachrul Razi yang disebutnya telah memiliki bekal pengalaman cukup untuk melakukan itu. Namun, ia menegaskan reformasi tersebut harus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Jokowi meminta agar disusun sebuah sistem atau aplikasi yang memudahkan guru dan murid dalam melakukan pembelajaran. Di samping itu, ia juga ingin agar para menteri terjun langsung ke lapangan untuk melihat persoalan yang terjadi serta memikirkan Indonesia tidak sebatas di Pulau Jawa saja melainkan seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

"Untuk itu tinjau ulang penyesuaian kurikulum (secara) besar-besaran, harus kita lakukan. Karena dunia sudah berubah sangat cepat ilmu pengetahuan ketrampilan sekarang ini mudah sekali usang, sehari dua hari saja sudah usang karena memang berkembangnya sangat cepat. Oleh karena itu harus di-update, harus di-upgrade, jangan terlambat," kata Jokowi.

Kurikulum, menurut Jokowi, harus dibuat agar tidak kaku tetapi harus fleksibel sejalan dengan perubahan dunia yang dialami. Selain kurikulum, ia juga ingin agar ada perbaikan kualitas guru melalui sebuah aplikasi atau sistem yang cepat sehingga peningkatan pemerataan kualitas pendidikan benar-benar bisa dirasakan para pelajar di Tanah Air.

"Manfaatkan teknologi digital untuk memperluas mempercepat dan memudahkan akses pelayanan di bidang pendidikan," katanya seperti dikutip dari tempoco.(sr5, tc)





Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved