Jum'at, 26 April 2024  
Otonomi / Heboh Potongan BLT Rp50 Ribu, Ini Penjelasan BPR Pekanbaru
Heboh Potongan BLT Rp50 Ribu, Ini Penjelasan BPR Pekanbaru

Otonomi - - Jumat, 03/07/2020 - 21:19:28 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak Covid-19 Pekanbaru menuai polemik karena bantuan yang disalurkan tidak utuh diterima warga. 

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru ditunjuk Walikota Pekanbaru sebagai salah satu perbankan yang menyalurkan BLT itu.

Direktur Utama BPR Pekanbaru Akhmad Fauzi Lindung menjelaskan, BPR Pekanbaru ikut serta menyalurkan BLT berdasarkan penunjukkan Walikota Pekanbaru lantaran BPR Pekanbaru merupakan salah satu BUMD milik Pemko Pekanbaru.

"Kami mendapat perintah menyalurkan pada saat tanggal 20 Mei 2020. Di mana pada saat itu, beberapa bank tutup karena menjelang lebaran. Namun kami terpaksa membuka layanan dikarenakan harus melayani warga untuk membuka rekening," kata Fauzi, Kamis (2/7/20).

Lanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2020 warga membludak di kantor. Kemudian BPR memutuskan untuk membuatkan rekening warga secara kolektif. Maksud kolektif di sini warga tidak datang ke kantor, BPR membuatkan rekening berdasarkan data dari kecamatan.

"Kami telah membuatkan lebih kurang 8.400 rekening. Namun setelah diverifikasi Dinsos Kota Pekanbaru hanya 6.424 rekening atau KK yang dinyatakan valid. Nah, sesuai dengan SOP perusahaan setiap pembukaan rekening ada setoran awal Rp50 ribu. Bagi warga yang kolektif tadi kami minta pada saat penyaluran yang dimulai pada tanggal 18 Juni. Namun tidak semua warga pada saat pengambilan yang memiliki dana tunai, makanya sebagian memilih meninggalkan saldo Rp50 ribu. Yang beberapa hari ini dikira dipotong. Padahal Rp50 ribu ini ada di saldo rekeningnya," jelasnya.

"Karena ada di rekening tabungan maka aturan rekening tabungan juga berjalan. Di mana kami memberikan bunga tabungan kisaran 1-4 persen sesuai dengan saldo rata-rata harian. Jadi sebenarnya kami malah memberikan benefit ke warga tapi diberitakan memotong," jelasnya.

Lanjutnya, pada hari Selasa BPR dan beberapa perbankan penyalur BLT di antaranya BRK dan BRI dipanggil ke Balai Serindit Komplek rumah dinas Gubernur untuk klarifikasi bersama gugus Covid. Saat itu juga dihadiri oleh Asisten I Pemprov Riau, Wakil walikota Pekanbaru, Kepala Perwakilan BPKP, Inspektorat Provinsi, Sektretaris Gugus tugas Covid-19 Provinsi, Perwakilan Kejati Riau, Perwakikan Diskrimsus Polda Riau, dan jajaran OPD Kota Pekanbaru.

"Berdasarkan rapat hari Selasa tersebut maka setelah berdiskusi dengan Komisaris. Kami sepakat meminta warga mengambil dananya secara keseluruhan dengan arti kata menutup rekening. Bagi yang belum mengambil saldo Rp50 ribu di rekening silahkan datang ke kantor. Jadi kami bukan mengembalikan karena dana bukan kami pegang tapi sudah di rekening warga," jelasnya, dikutip dari cakaplah.

Kata dia, sejauh ini BPR baru menyalurkan ke 3.200 lebih KK. Masih ada tiga kecamatan lagi yang masih proses, Kecamatan Rumbai, Rumbai Pesisir dan Tenayan Raya. Adanya persoalan ini, lanjutnya, konseksuensi dari penutupan rekening ini untuk BLT tahap II kemungkinan BPR tidak lagi memiliki nasabah tersebut.

Sebab, rekeningnya sudah ditutup seiring telah diambilnya keseluruhan saldo. Jadi, kemungkinan untuk berikut BPR akan memikirkan lagi untuk ikut dalam penyaluran ini. Sebab, kata dia, lebih banyak rugi BPR.

"Karena kami sudah mengeluarkan biaya Rp2 juta perhari untuk biaya konsumsi, pengamanan dan lembur karyawan. Dikarenakan kami tidak mendapat bantuan biaya operasional sepeser pun. Selain itu kami rugi di brand BPR Pekanbaru. Nasabah eksisting kami selalu menanyakan kondisi BPR Pekanbaru," jelasnya panjang lebar.

Total dana yang sudah disalurkan kata dia sekitar Rp700 juta dari total Rp1,92 miliar. Baru 3.200 warga yg telah mengambil bankeu dari total 6.424 warga atau KK.

"Kami sampai tanggal 9 masih menyalurkan untuk tiga kecamatan dengan jumlah warga lebih kurang 2.000. Jadi perlu ditegaskan kembali, seluruh dana sudah ada di rekening warga. Kalau sudah ada rekening hanya warga yang namanya ada di rekening yang dapat mengambilkan. Bank sendiri tidak dapat mengambilnya," paparnya.(sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved